Minggu, 24 April 2011

KANGKUNG... sayuran Lombok (akan) semakin LANGKA

kangkung segarr..
Kangkung Lombok, jenis flora yang merupakan  varietas unggulan dari Indonesia semakin hari akan semakin hilang. Sebaran dan budidaya  tanaman sayur yang sangat disukai masyarakat ini semakin sempit saja. Demikian kesimpulan saya setelah berbincang santai sambil jalan santai di Udayana dengan ibu petani penjual Kangkung Lombok (Car Free Day tiap hari minggu). Si -ibu yang sudah sepuh ini konon bertani kangkung sudah puluhan tahun tepatnya  30 tahun . Dan semenjak 11 tahun yang lalu sejak suaminya meninggal sang ibu masih tetap setia bertani kangkung di lahan tidur milik pemda Mataram yang di-sewanya 1.5 juta/tahun. Tahun depan tidak adalagi lahan tersebut karena sudah direncanakan akan dibangun sekolah… ohh Kangkung-ku…atau ohh sekolahku..??? sebuah pilihan yang sulit memang.

Budidaya Kangkung Lombok ini semakin terancam.. mengapa??.. berikut saya kutip dari buku panduan wisata Lombok::
…Kangkung Lombok sudah menjadi varietas nasional yakni varietas Aini dan Gomong. Kedua varietas ini sudah dikukuhkan Menteri Pertanian sebagai varietas unggul melalui SK Mentan masing-masing nomer 258/Kpts/Tp.240/4/2002 dan 269/Kpts/Tp.240/2/2002, tertanggal 12 April 2002. Kangkung ini seudah menjadi IKON NTB karena hanya mampu tumbuh normal di kota Mataram, sedangkan di daerha lain tidak dapat tumbuh dengan baik.

lahan budidaya semakin sempit

Kangkung Lombok sudah beberapa kali diteliti oleh para ilmuwan dari beberapa perguruan tinggi negeri di Indonesia.  Wilayah pengembangan kangkung varietas Aini dan Gomong saat ini hanya di wilayah Pesongoran, Kelurahan Pagutan Kota Mataram dengan luas areal tanam yang masih tersisa sekitar 24 hektar.

si-Ibu.. sdh bertani Kangkung 30 tahun
…..Dulu luas lahan Kangkung mencapai ratusan hektar (termasuk lingkungan kampus Universitas Mataram). Namun karena kepentingan pembangunan dan bisnis, luas areal tanam ini semakin hari semakin berkurang. Berkurangnya lahan pertanian termasuk lahan budidaya Kangkung di Kota Mataram bukan lain karena dampak dari pemberlakuan otonomi daerah…., tragis..!!
……….
se-pikul 30-40 ribu di pasar Keboen Roek

istri-ku suka beli Kangkung..se-ikat Rp 1000,- murah....
Akankah  KangKung Unggul ini semakin sulit dicari dan akhirnya menghilang??...semoga saja tidak..dan segeralah sadarlah…

5 komentar:

  1. disby kangkung 1500/ 2 ikat pak, lebih murah tapi rasanya memang beda sama kangkung lombok hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya memang khas lombok Dalu..kapan ke lombok lagi??

      Hapus
  2. Kangkung lombok memang oye

    BalasHapus
  3. Pasar keboen Roek.. seikat hanya 500 perak, mau jualan kangkung ya..

    BalasHapus